Love Is In The Air
Sinopsis:Niina Tanba jatuh cinta pada kakak kelasnya, Yukito Hayashino, namanya. Walau cintanya ditolak, tapi Niina tak pernah putus asa mengejarnya. Makanya, supaya bisa bertemu dengan Kak Hayashino, Niina pun bertekad menyelesaikan sebuah permainan yang diberikan Hayashino. Permainan tersebut mengharuskan Niina menemukan dan memotret benda-benda yang sama seperti di foto yang dikirimkan Kak Hayashino melalui E-mail.
Komik yang di tulis Nanajima Kana ini beda juga dari yang lain. Cerita yang belum aku temuin di komikku lain. Komik ini aku beli Di Indomaret, karna kisah kakakku (Di 1/6 Jump!) jadi gak dibolehin ke Madiun. Ya mau apa lagi? Belum cukup umur, jadi ngikut aja deh sama orang tua…
Cerita lain di komik ini…
Lost First Love
Dihari pengumuman penerimaan murid SMA, Io Aisawa (16) mendapat pernyataan cinta dari Ouji Osawa (16) cowok yang disukai sahabatnya,Mimi. Ia menolak pernyataan cinta itu di depan Pohon Sakura yang sedang bermekaran. Sekarang, mereka satu sekolah dan kelas pula. Karena Ouji duduk di depan Aisawa,mereka pun jadi akrab. Sebulan kemudian, Ouji punya pacar,Sanae namanya. Perasaan Aisawa pun berubah pada Ouji. Aisawa mendapat nilai ulangan matematika di bawah 30 dan harus mengikuti remidi. Saat melewati pohon sakura tempat Ouji menyatakan cinta padanya, Aisawa jadi memikirkan saat itu mengapa ia menolak Ouji. Tiba-tiba Ouji datang memberikan buku pelajaran Aisawa yang tertinggal. Saat, membuka tasnya, buku pelajarannya tak tertinggal. Ternyata Ouji menuliskan materi-materi yang akan keluar saat remidi. Berkat buku itu, Aisawa lolos remidi matematika. Sebagai balasannya, ia memberikan tiket nonton Instan Ladder, band favorit Ouji. Ouji memilih mengajak Aisawa daripada pacarnya. Perjalanan pulang, mereka melewati taman Pohon Sakura yang kuncupnya mulai bermekaran. Perasaan Aisawa meluap. Mereka saling menyatakan cinta. Saat berciuman, Sanae melihatnya. Tapi, Sanae tak cemburu,karna dia hanya berpura-pura menjadi pacar Ouji.
Love Realize
Minori murid SMA kelas 1, pingsan dipangkuan cowok murid SMP,Tenma namanya. Ia ingat,ia pingsan karna nolongin anak itu. Padahal dia ada jadwal kencan. Masih ada waktu buat dia kencan, tapi Kazuhiro, pacarnya taka da di tempat. Saat ditelpon, Kazuhiro menjawab lain kali. Suatu hari Tenma memberikan sebuket bunga tanda balas budi pada Minori di depan umum. Minori pun tak tau harus senang atau menangis. Saat itu Minori menangis sepuasnya. Lalu, Minori mengembalikan sapu tangan Tenma yang bermerk. Ibu Tenma menyuruh Minori untuk main ke rumahnya. Minori disambut senang oleh ibu Tenma dan ditawari untuk jadi pacar Tenma. Hari libur, Tenma mengajak Minori jalan-jalan memilihkan kado untuk ulang tahun ibunya. Saat akan berpisah, Tenma menyatakan perasaannya. Namun, Minori menolaknya, karna dia sudah punya pacar. Suatu hari Minori ingin bertemu Tenma. Ia pergi ke tempat Tenma menyatakan perasaannya. Minori bertemu Kazuhiro dengan pacar barunya. Tenma melihat Kazuhiro langsung memukul pipi Kazuhiro yang telah menyakiti Minori dan berlari meninggalkan Kazuhiro dan pacar barunya di tempat umum. Setelah itu, Minori dan Tenma jadian.
Kurumi Miracle
Sinopsis: Kurumi hanya seseorang gadis lugu yang sangat menyukai teman sekelasnya,Naoki. Suatu hari, Kurumi menemukan gelang ajaib yang bisa mewujudkan semua keinginannya. Akankah ia gunakan gelang itu untuk mendapatkan cinta Naoki? Disaat bersamaan, muncul makhluk jahat yang ingin merebut gelang itu. Bagaimanakah nasib cinta dan masa depan Kurumi?
Komik yang ditulis Yagami Chitose ini, komik ke 3 yang aku ambil di Gramedia. Setelah melihat Best Seller, jadi tertarik banget buat ngebacanya. Magicnya aku juga mau tuh… ^^, di dalam komik ini gak cerita Kurumi aja. Ada cerita Lainnya…
Boy’s X love
Dikit cerita ya…
Kanna mempunyai idola yang terbentuk dalam boyband ASH,namanya Akira. Saat ASH tampil, tiba-tiba Akira jatuh dan Kanna mencoba menolongnya. Saat sadar dari benturan tadi, mereka sudah bertukar tubuh. Demi harus tampil professional dan menutupi rahasia ini, Kana yang bertubuh Akira berusaha keras latian dan terlihat seperti Akira yang aslinya. Saat Kanna tampil kejadian seperti sebelumnya terjadi. Mereka menyadari, bahwa mereka tida hanya saling benturan,tapi saat itu mereka berciuman. Sekarang, Kanna tak menjadi fans Akira lagi, tapi dia telah menjadi pacarnya Akira.
Handsome Gal
Hinachan gadis tomboy kelas 5 SD. Hobi main basket dan bisa berantem pula yang selalu membuat dirinya masuk dalam pemilihan cowok terkeren. Ia akan menyakinkan Yuki (teman main basketnya) bahwa dia bisa jadi cewek manis. Pulang sekolah, Hinachan melihat baju cewek yang imut banget. Pelayan toko yang sudah mengenal Hinachan mengajaknya meminum teh dan Hinachan minta diajarkan menjadi gadis manis. Hinachan sudah bisa menyakinkan Yuki bahwa dia bisa jadi cewek manis. Jadi, ia memilih untuk menjadi cewek ganteng kembali dan berterima kasih pada pelayan took itu serta meminta maaf pula. Ternyata, penjaga toko itu adalah seorang waria.
Jumat, 18 Mei 2012 -
Cerpen
0
komentar
Jogja, Patahkan Hatiku!
Anak Art-Is akan mengadakan study
tour ke Jogja.
Moni lagi serius mandangin lukisan di
Ruang Galeri bersama Abel dan Ifa. Bu Angel, dari pintu ruang Galeri
memanggil Moni.
“Moni sini!!” Moni di tugasi untuk
mengkoordinasi ke teman-teman Art Lukis tentang study tour. Bu Angel menoleh ke
kantin, dilihatnya Bisma, lalu dianggil dengan merdunya.
“Bisma sini!!” Bisma berjalan
mengarah ke Bu Angel,berhenti tepat di sisi kiri Moni.
“Pak Asto hari ini gak masuk, tadi ibu
dititipin kamu koordinasikan study tour ke anak musik. Abel dan ifa juga,
masing-masing koordinasiin anak photography sama sastra ya?” Mereka menjawab
anggukkan.
***
Moni dan Abel nginep di rumah Ifa. Di
malam sebelum study tour, karna rumah Ifa yang paling deket dengan sekolahan.
Jam 11 malam,4 jam sebelum
keberangkatan. 3 sahabat ini berbaring di beranda kamar Ifa, membayangkan
rencana study tour yang mereka buat sendiri. Abel jadi membayangkan kisah Moni
dan Bisma di Jogja nanti seperti apa.
“Gimana perasaanmu?” Tanya Abel.
“Perasaan apa?” Yang ngerasa menyaut.
“Moni pura-pura gak tau segala…
sejauh apapun kamu ngelak dan sembunyiin
perasaanmu,kamu gak bisa nipu kita, karna kita bisa ngerasain apa yang
kamu rasain.” Gaya Ifa yang sok dewasa mulai keluar lewat ubun-ubunnya.
“Udah lama kan kamu suka dia? 6 tahun
tu gak lama lho!” Abel menekan perkataannya.
“Udah… jangan dibahas! Kasian Fanda
nanti bisa tau dan marah sama aku.”
“Trus kamu nanti gimana? Mereka kan
satu ekstra, bisa gampang buat pacaran.” Moni tak menjawab apa-apa.
4 jam dilalui ketiga sahabat itu
tanpa bisa tidur, mereka menghabiskan waktu dengan melihat film. Sebelum
berangkat, Moni meminta 4 buah roti tawar dan dia buat sandwich. Setelah
nungguin sandwich buatan Moni dan ngehabisin mie instan mereka siap berangkat.
Sampai di sekolah baru mereka aja
yang tiba. Tak lama Bu Angel datang, dari sepeda motornya, ia berteriak dan
menyuruh ketiga sahabat itu naik duluan ke bis. Mereka memilih bis pertama
dengan tempat duduk paling belakang. 15 menit nunggu, akhirnya perjalanan akan
dimulai.
“Bu, Bisma belum naik!’ teriak Moni.
Tio,Abel,dan Ifa serentak menoleh kearah Moni.
“Dimana dia?” Balas bu Angel. “Itu ..
baru datang.” Menunjuk mobil yang baru parkir di depan bis.
“Bisma!! Sini!” teriak pak Asto dari
pintu bis dan menyuruhnya segera mencari tempat. Bisma memilah kursi dan tempat
duduknya berakhir di dekat Tio tepat di depan Moni.
Saat berdoa bersama…
“kruucuk…kruucuk!!” Suara perut itu berdendang di tengah heningnya kekhusyukkan
doa. Tio menahan tawanya. “Laper?!” Ledek Tio. “Hush!!” Bisma menekan perutnya.
“Jangan ditekan gitu, entar tambah
sakit. Nih ada sandwich,sisa satu tadi. Makan aja buat ganjal perut.” Moni
mengulurkan kotak makan. Bisma tak penuh menoleh dan menerima sekotak sandwich
itu dengan senyum.
***
Pukul 6.15 pagi, semua tiba di
pegunungan untuk sejenak istirahat dan sarapan di sana. Anak lukis diberi tugas
membuat sketsa hitam putih pemandangan yang mereka liat. Anak photography
pastinya ngambil objek.
Selesai ngeberesin tugasnya, Moni menghampiri
Ifa yang udah mesenin Cappuccino ChoCho panas 3, mereka pergi duduk bersama.
“Suhunya makin dingin aja.” Moni
mendekap tubuhnya.
“Kalo liat ini, tambah anget apa
panas ya?” Ledek Abel mengulurkan kameranya. Sejenak Moni melihat foto yang
diambil Abel.
“Pinjem dulu ya?” Meninggalkan kedua
sahabatnya.
Moni pura-pura ngambil objek di deket
Bisma dan Fanda yang lagi berduaan.
“Mau aku foto?” Tawar Moni.
“Um… boleh-boleh!” Fanda mengangguk.
Fanda menggandeng tangan Bisma,tapi
ekspresi Bisma terlihat biasa saja. “Aku mau pergi!” Bisma nyeletuk
meninggalkan Fanda dengan muka sebal.
Moni kembali berjalan meninggalkan
Fanda sendiri.
***
Pukul 13.45 siang, semua murid tiba
di penginapan Joglo Suweng. Semua bergegas masuk kamar buat istirahat. Ifa
ngebet banget buat jalan-jalan lagi. Ketiga sahabat itu berencana pergi
mengelilingi Kota Jogja.
Banyak delman yang udah parkir.
Tinggal dipilih-dipilih!! Tio yang ngeliat 3 sahabat itu naik delman, jadi
pengen ikutan.
“Geser donk!” Tio ngluyur naik.
“Wah!! Ada yang mau ngebayarin kita…”
Seru Ifa
“Ok..Ok..” Tio menjawab pasrah. “Bawa
handcame buat apa?” sambungnya.
“Buat dokumentasi kita liburan di
Jogja.” Jawab Ifa.
Perjalanan mereka dimulai ngeliat
Komunitas Anak Musik Jalanan, ke Alun-Alun, Foto bareng, makan es rujak, dan shopping
baju. Perjalanan pulang,perut Abel gendangan.
“Abel!!” Teriak Ifa.
“Makan gudeg?” Serentak Abel dan Moni
mengucap.
Di tengan makan bersama…
“Fanda udah jadian sama….” Moni
tiba-tiba memotong omongan Tio.
“Selamat!!” Mengembangkan senyum
lebarnya. Ifa dan Abel hanya diam, karna mereka tau senyum itu kecut.
Bisma ketiduran di taman nungguin
Tio. “Kalian duluan aja ya? Aku bangunin Bisma dulu.” Pinta Tio. Tio melihat
sebuah kertas di pegang erat Bisma.
***
Hampir satu jam Moni meneteskan air
mata, tak bisa ia coba tidur. Moni berjalan menuju balkon berhenti sejenak mendengar cengkrama Bisma
dan Fanda yang belum tetidur pula.
Ifa terbangun, melihat Moni taka da
di kasurnya. Abel pun ikut terbangun dan melihat bantal Moni basah.
“Fafa,.. udah malem, tidur sana!”
Pinta Bisma.
“Iya Bibis.. bye! Have nice dream..”
Fanda membalas dengan senyum manjanya.
Moni keluar dari persembunyiannya, ia
kira Bisma juga ikut tidur. Ternyata ia duduk bersender di balkonnya.
“Hai Moni..” Sapa Bisma.
“Belum tidur?” Bersender di
balkonnya.
“Gak bisa tidur. Kalo kamu?” Balik
Tanya.
“Lagi sakit, jadi susah tidur.” Moni
ngeles.
“Kamu masih suka aku?” Pertanyaan
yang mendesak batin Moni.
“Hm.. udah enggak kok! (‘aku udah
sayang ke kamu Bis’).” Moni menghela nafasnya. Menjawab spontan jika dia udah
gak suka sama Bisma, karna dia memikirkan perasaan Fanda juga.
“Tadi kemana aja sama Tio?” Bisma
mulai bertanya-tanya buat ngedapetin jawaban dari kecurigaannya.
“Cuma jalan-jalan, Tio aja tadi
ngeluyur ikut.”
“Oh… Dengerin lagu buatanku ya?”
“Lagu buat siapa?”
“Inspirasi dari Fanda”
“Kaya’nya liriknya tentang cinta
pertama ya? Bagus banget! Fanda udah denger?”
“Belum, kamu yang pertama denger lagu
ini. Aku nyanyiin lagi ya?”
“Boleh.”
Perlahan Moni mulai tertidur. Bisma
melihat raut wajah yang penuh harapan. “Kalo kamu bisa ngelupain aku, tapi aku gak
bisa ngelakuin itu.” Batin Bisma mendesis. Bisma ikut tertidur menemani Moni.
***
Moni bangun duluan, ia nge-BBM Tio
buat bangunin Bisma yang tidur di balkon.
“Moni!! Sarapan yuk!” Ajak Ifa.
“Duluan aja, barangku belum beres.”
Mengepack baju-bajunya.
Bisma lagi asyik makan berdua dengan
Fanda di dekat kolam renang dan saling bercanda. Selesai makan, Bisma
menghampiri Tio yang lagi main gitar di taman.
“Hei!!” Bisma nyapa duluan.
“Yang lagi seneng suap-suapan sama
Fanda!”
“Ah.. tau sendiri lah…”
“Moni?”
“Hush!! Jangan keras-keras!”
“Kenapa? Lo malu? Kalo lo gak mau ada
salah paham sama temen-temen, lo jelasin status itu.” Tio menasehati Bisma,
darahnya naik turun. Mulutnya berapi-api.
“Tuh… dia lagi sendiri.” Kepala Bisma menunduk, memikirkan apa yang
harus dia katakan.
Bisma berlari mengejar lift yang
hampir metutup. “Hm… Pagi!” Bisma menyapa dengan salah tingkahnya.
“Pagi juga.” Moni mulai ikut kesaltingan.
“Kamu, masih suka sama aku?” Pertanyaan
semalam Bisma ulang kembali.
“Jawabanku masih sama kok!”
“Aku mau jelasin, aku suka sama
kamu.”
Pintu lift terbuka, Moni buru-buru
keluar. “kamu gak keluar?”
“Oh.. enggak, aku Cuma mau ngomong
itu.”
“Oh.. duluan ya?”
Bisma berfikir, Moni gak ada respon
apa-apa. Jawabannya semalampun benar dia yakini.
“Gimana?”
“Udah, dia gak ada respon.” Bisma
memasang wajah lesu.
“Sorry nih.. tadi malem gue denger lo
nyanyiin lagu ciptaan lo ke dia? Lagu itu bukan buat Fanda kan?”
“Dia bilang gak ada perasaan sama
gue. Jadi, gue bilang buat Fanda.”
Sedangkan, Moni bingung dengan
pernyataan Bisma. Ia harus senang ataukah menangis.
***
Pukul 9 pagi, tour di mulai lagi
skaligus perjalanan pulang.
Tempat pertama, Pusat Batik. Fanda
sama Bisma beli Batik Couple. Tempat kedua, Museum Van De Burg. Sandal Bisma
putus,Moni minejmin sandal yang ia beli buat kakaknya. Terakhir, Malioboro.
Moni Cuma nyari kue Mochi kesukaannya dan milih balik ke bis.
Moni kaget, Bisma udah duduk di bis.
“Kenapa kamu?” Moni memasang wajah
sok cuek.
“Terkilir tadi.”
“Tunggu ya.. aku beliin minyak dulu.”
Meninggalkan Bisma sendirian.
Bisma tak habis pikir, Moni yang udah
gak suka sama dia masih perhatian dengannya, sedangkan Fanda malah membiarkan
Bisma kesakitan sendiri di Bis dan memilih buat belanja. Tak lama, Moni datang.
Moni mengusapkan minyak pijat itu ke
kaki Bisma sesambi memijatnya.
“Kamu masih baik aja sama aku…”
“Kan aku temenmu.”
“Kamu masih suka gak sih sama aku?”
“Enggak Bis, kenapa kamu nanyain itu?
Inget kamu udah punya Fanda!!”
“Tapi, kalo aku bohongin perasaanku
dan sampai saat ini aku masih sayang sama kamu, kamu bakal sayang sama aku?”
“Kakimu pasti udah mendingan.” Moni
duduk di kursinya. Bersender dan menghela nafas.
“Kenapa kamu gak jawab?” Bisma
mengharapkan jawaban Moni.
“Kenapa kamu bohongi perasaan itu?”
Moni balik nanya.
“Karna kamu terlalu indah buatku. Kesempatan
ini aku tak ingin sia-siakan, mencari waktu untuk berdua denganmu
menyulitkanku.”
Sejenak mereka saling diam. “Dari
dulu rasa sukaku udah berubah jadi sayang ke kamu.” Moni meneteskan airmata.
Memejamkan matanya menahan sakit yang ia rasa.
Bisma menghampiri Moni. Mencium air
matanya. Mereka saling memandang.
“Kenapa kamu milih pacaran sama
Fanda?”
“Buat ngelupain kamu.”
“Kalo gitu… lupain aku, seriuslah
dengan Fanda. Aku gak mau Fanda punya rasa sakit seperti ini karna kamu.”
Selama perjalanan pulang, mereka seperti
orang yang asing.
Tio,Ifa,dan Abel dibuat pusing dengan
sahabatnya itu. Membisu seribu kata. Memurungkan wajah mencoba tetap tegar.
‘Jogja hanyalah sebuah kota. Tempat dimana Moni dan Bisma di pertemukan
dan mempunyai rasa sayang yang sama. Jogja, tempat Moni jatuh cinta,tempat ia
patah hati. Jogja tempat yang membuat Moni membohongi perasaannya sendiri. Tapi,
Jogja tak mampu menolong Moni mematahkan rasa sayangnya pada Bisma. Jogja mengungkapkan
rasa sayang Bisma dan meninggalkan cinta.’
Kamis, 17 Mei 2012 -
Puisi
0
komentar
Mengejar Sayap Berduri
Setapak
jalan tak nampak
Menggelap
dunia raga
Menyusur
buta
Bertemu
kumbang mawar
Merasakan
mekarnya mawar
Pilihan mata
tertutup
Waktu tak
terus bergulir
Lambat
semakin cepat
Setapak tak
pernah habis
Langkah tak
jua henti
Mata tak diam
menerka
Mulut
membisu ragu
Raga jatuh
dalam bias air mata
Bertemu para
bidadari menerbangkan jiwa
Sekejap jiwa
jatuh
Mencoba
melangkah bilapun terluka
Tubuh ini
lemah tersanggup
Badai menghantam
menerbangkan asa
Menerbangkan
perasaan tuk harapan
Cahaya…
menerangi setapak gulita
Kumbang
itu…. Terbang menuju cahaya
Petikkan
mawar menjadi tetes darah
Oleh: Tembayatul Muhibah
Mereka Musim
Akar
terpuruk menjalar
Semakin
menyerap perasaan
Tubuh kokoh
pendukung batin
Hijau daun
menggugurkan rasa
Angin
mendesis duka
Biru
cakrawala semakin lebat hitam
Turunlah air
mata dunia
Sekoyak
batin tak runtuh
Ada dan
tiada memaku hampa merangsang terasa
Putih salju
selembut hati yang kian membeku
Menggelitik
dengkuran dingin
Matahari
meluluhkannya
Sebelum
bulanpun tiba
Melelehkan
air mata
Melenyapkan
goresan tawa
Panas
membakar perasaan
Tak kembali
inginkan
Burung kan
berjalan hari ini
Mengitari
dunia tanpa sayap
Menerjang lautan
Menyentuh
sakura
Oleh: Tembayatul Muhibah
Langganan:
Postingan (Atom)